Saturday, 15 October 2016

Kategori Sukses


data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBwgHBgkIBwgKCgkLDRYPDQwMDRsUFRAWIB0iIiAdHx8kKDQsJCYxJx8fLT0tMTU3Ojo6Iys/RD84QzQ5OjcBCgoKDQwNGg8PGjclHyU3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3N//AABEIAFoAswMBIgACEQEDEQH/xAAbAAABBQEBAAAAAAAAAAAAAAAFAQIDBAYAB//EAD0QAAIBAwMBBgQEAwYGAwAAAAECAwAEEQUSITEGEyJBUWEUcYGRIzKhsRVC4TRSU8HR8RZDYnKS8CQlM//EABoBAAMBAQEBAAAAAAAAAAAAAAABAgMEBQb/xAApEQACAgEDAwMDBQAAAAAAAAAAAQIDERITIQQxUSJhkTJBUhQjQtHw/9oADAMBAAIRAxEAPwCnSgU4LTwtfSHkjQKcFp4WnAUwGBTTgpp4Wn7KAIgppwFSBKULigCPBrsVaEhCbdoPz6VFtpDI8V2KlxXbaYEW0122psUm2gCIj50hFTbaQrQBBimkVOVppWgZARSEVMEJIUAknoB1p1xbTW5UTwyRFhlQ6lSR680srOAKpFJUhFNIxQA3iupcV1ADwtPC08LTgKBDQtOC08LTgtADFTJGKlKYPGcVy5Xp1qZZ5B58UnkY1FU/yZPtmkZNvBGDUomJOTkeuKRnJ8+PQ0cgQ4pdtPxXbaYhm2u21JikxQAzFJipCKTFAEeOa4jmnkUhHBoGRkU0ij97okVlPaLLPI0Fwqt34j2qoJA69B1zyR7ZPFUtc04aZqUlorM6qAVZupBFYV9RXZJxi+TWdE4RUpLhhTFimh6bNbXMVregbHWN9ryEnAJVVYscgfQnmqPanVINYmtDAJHliiKSyFNoc8HIGSQOvWs3rss1ro19cWzyRzRwMyPG21kIHBB8iOv0oKurSavp1ubMtGDMguLhJdu1Qctt5Dk9M4HAPpXK64U2uWeX2NtyVlShjhB4imkVPgHkYwfSk216JyEG2uqfZXUwHgU8LSqKeBxUhgm+Au1iSU2s3dvjY/dnDZ6YNNlglhO2aKSNvR1Kn9aNa3cW91YWNlE6pLbQmImVDhWIAyRtZWU4ORgH0Ip3am5hvbm1ktnEkSwbQwGBkE54NcdXUWSs0yjheTqsohGtSjLL+6AkNvLPII4Inkc9FRST9hVhdNvTgCzuDnpiJv8ASrnZ64js9ViuZm2xxqxc+2CP3Iq/pV9bWmqwyz3Efw9rHcpGyK5aQSyK4yNvGNuOpzmi/qLK54jHIU0Vzi3KWP8Af2ZwDOMVLFbyzZ7mKSQjrsQtj7VLLCI5XTB8Jxz6UR0iWEWmpWM9x8OLu2KrJ12np5c/zVtba4164rJjXBSmovgFmzuFhMzW8wiH/MMZC/eoto+VaZb60/hV9bNDaWzShdkdqGIZgBknwgDkD7c0CgPdTxyf3HDfY1FF8pxbksMq6qMJYi8oijgll4iikf8A7FJ/amyRPE5SRGR14KsMEfStbqBgh1w3m20uVdoSkpuQjWwUkMMDnGDkAdTkHiguvvBNq081s4eN8HIHngZqOn6qVsmnHBd9Ea4pp5yCSKISafH/AA6yu4zK/fzGGTGT3bfy8BSTnH6iqm2hbdrHctoNhFBJIb8xTJOwIICht23aSACuPnzVdXOUa/TLDF0yjuepZRo9e0mPT/hXtzKYpo85lGCGHUHgY6ihD4RGZjwoyTUa6/DPPBpdrKlzGytIRb7DHAB/MSvAzyBjrVvbV0SloxJ5aItUVL09iKPtC+s2eniKHeslv+CndqzKmBu3HzHA4/TimT6y2r6hcRzNJJc2gVZpGVQp3cgDHoOvA61nI49N0vtBqzxWkMncWBmkg3gbQR43AyOQAMAf3s0Y0fT003TI4okLSFd8mTzI5HOT+ntgVz0L9x4S4NbXmCy3yPv1BsbkP+Xunz9jWB7O6NJrGiFYpRCFv42Y8ZAWNssB5nLD7c0c1zWru1trqz1W2W3e5tyLcwtvUtyCC3HkR+tBtCNz2d1CyubhkFpqka4QHnHlx1yNw+5qL5Rssjnsu464uMXg3Nvbpb28cEedkahRk5NSbatLETniuMftXoppcHKyrt9qWrGyuqsiIwtK8XeRPGSQGUrkeWRUgWnhahjMt2f1KSC8j7NXtufi7eJkheGQATBULKcHGMqM9evWi2hzXl7Jd3lyJYrZ3CW9u7fkC8M2Ogy2fsKy3aK4Vu1bwxuPiAEjiUZyzMoHB9fFWy0DTX0rSobOSYzOu5mc+rEk49smuGnU7Xzwjptwq17lXtJ8bBawX1iry/BzCaaBGwZowCGH0zn6VTbtG0Nnbar8HeyQXUeY4dq7QdxVcHGTkhh/48c0e1OHv9MvIu77zvIHXZnG7KnjPlmg3aLWOz+tdh9J0DRLr4nUEii7q3hiO8FcFgxOAvTrny+x1E5QksPuFMVKLyEuz1rd2mj28WoSGS6wWlO4tgkk4yeuM4+lCO0WrX2jaxGQjva3sAggO7wRT7jyw6dD19AfetPapIttCsxLShAHJOctjn9aFdobdY7rStVlcCHT7oPKsj7U2sNu45OMgkYPvWlyaq9P2Ig8z5BEeuXGs3Q0bSXuGa3mQ3OoZCgRqQTyuMk428AZGTjFa/bnyrNdk7m3uNd7RmzaBoWullR4DlCDkce3GfrWpC+tPp23DU2FqSlhGU7U6rfaLqNlOg/+ulUxTMQWRHLDDMoIycZA58zV+41yACQWVvc3j7UaJYVH4qvnawOeF45Y8Dp1qDtxdW//AAzfxoyTv4FdVIbuwWHiOOmP8ql7JWlm/ZnQbiO5juJ7eCdSUkDd33kgba3oQAOPesnKau0xfctKLry12CdqJXhja7jSOYqN8cb7lVvY4FY7tHeWVp280N07uO4j8UrHwhjkGMOfTI+xrW6laXs6/wDwb/4VwpGGiDqx9TyD9j9685k07UNe7Uvb3xSDUoUGWIyq7R+Yeqngj5mjqPp0JBV31ZNT2HvrO70aWaLuFkSZ/iHSPYDgnaT6+HHNXv8AiLRu+aFtSto5FI4d9uflmg3Z231DSNfk0PUnt7i3urdrgMkIXcwIBz9B5+1ai60+zvIhFdWkE0Y4CyRhgPlWlLnoSXGCLFHVz9zz67srzV9avtT0iHv8SBDhwqyxgAbScjIIH60es+1iw3ItO0No+mTn8ryD8N/kf64960lnZW9jbrb2kKwwqSQq9OanksxeRNDLbieNuGRk3A/SiNTh6k+WDmpcNA+WKx1SJraRYbqMqjlCAww2dp+uDiqdv2Zht9eudRMEJ71EMe5fFEwyCRnpkY6Vq+zfZy20eCUWMTRrNIZGDNkqcAYHtxV6eNXm/Fj3EcAnzpbik+VyVoaXDM+gKnBpSM0dNtaZwYTn2FL8Naf4Rq95eCdv3AG2uo/8Laf4JrqN/wBg2X5AW0YoRrC647r/AAc2caJyfiGOZT6YA4Hvkc0e2cdKQJ7VcvUsZIXDPHNejvb7WwvwEyXzbHkiKEHeAAzL18Oec16joBv302MarCYrpCUbLht4HRuPWiYUE+Wf2p4Wsa6tEnLPc0nPWsYMd2oTVNJeTWo72SeHDRPbbAEijYYDe5BwSfl0FAbLQdR0SwsNfhgknn3iRrREJKqR4RxzyDz6ZHpXqO0dOKcFFKVMZPORqxpYwZzszB2hjYya1PDNFcJ3pjAIe3c48HoV6+fBFRduNB1HXbGCHTLpY9jkyQuxVZR5HIB5B6Dpz7VqcDr5HzrvAFzkY9avTHRpbIy9WUeSt2R1q1ke40/T720uYBujlS7SUSYHI42tk+XHoMedeidnL2a/02MX9rcw3aRqs4ng2Bmxzj1H+tFgyEkBgSOop/HrUV1qD9LKlNy7o8+7d9mY7bT5b3Q7drdW8F5b24ISSPru2jjggZ9ufKq/YK5utM1WPTLyPbDqVst1bn3x1+oBz6YHrXpPHFOMQ8LeE+h9KW0lNTTwPW9OlkAQnoM0xrdBN3rRJ3wXbvKjcB6Z64q/bmEKPxNjHzHOagkAZztbf6npW2rLM8cADV9D+N1Kyv7SdbS6t2bfMsYZnQqRt548/OjFrAfw4xulIABLnk+5q3DbhyAzYJ6cU8qtm2S4LHoAKnVFN47lYfGQpaafbqACi7vMdaJQ2kca+FAPpQizulGDJ1HQjyorFexuOHzgZ6VxWasnRHBK0eOAtVXsUZtwUBjV5JlbHPBrlmif8jA/74rFSaLwgabIZORya4WGTyBRFnQDcTwOc1wkjIyrAj1FPcYaUDvgV9K6iWV9a6nuMNKPDT2nu8oARtbHO3OSfLili7RX3dtIjIyr64/9/qaG9LdccZI/eq4JWWXaSPGenzFeD+quf838m23HwFx2mvVBc5+RTkUkvaO9MjDcQCDtITrx19qGW/MJJ5OTyfkamn8CxbfD58fKk+qu/J/IaI+C0msX2WljeTxZAzwMVL/HNSQhC788jBWqOAJyAMDxcfepQB+IccgDB+tZ/qLU/qfyx6I+Cc6nezHxTnhuPFjPNNe7upBh7liGOeGP1/U/tVWdiI1wSOD/AJ1DG7GGQliSMY56VGqcuWwwkWxcThji6clsnbk+L7VIt5cOrZunL5wcOcDyqjn8FD54bn6Gus2bxHcc88596TcsdwwgmNRux+Cbg5zyFfpUH8T1Er+JK6jyXcev+1IFVWOFA58h8qgBJljUk7T1HkacbJ+RaUW49bu4l7pbh2VRjg/tmkn1O9kj/tDZb82W+f8AWhh/tEJ8+T9eP9TViBF7qTwj8w8vetJSml9T+RYXgvxa/qC4X42RSoKjDcAf7edJJrl1Mds9/Kx8/X9KHRAbpOBxDkexz/U0Ml//AFx7D91qoOUuNT+R8eDTQaxfmIiO6fJIA3E/enNrmqgAi9kTHkv04/Ss8hIdQCfyCicYHcsfPd1+lTK2yPaT+RpRfOApF2o1lNw+MYZAHIB8sCqx7S6qsglGoShvESmQBkn0oVcEl1z7f51M6rsXwjng8deKW9Z+TDCCz9r9ZWLYbwqSOm0cY4qBe0urRSbo7+ViQFCk9Oc8UM6gZ5yD1+VOm4bj5/pRvT/Jjwg2e2OtKcfH7f8ApMY4rqCL+UfKuo37PLFhH//Z
Pengertian Sukses

    Setiap orang pasti mengharapkan kesuksesan dalam hidupnya.Namun apa yang dapat dipahami dari kata tersebut ?
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disebutkan bahwa makna sukses adalah nerhasil. Artinya, seseorang yang sukses ialah orang yang berhasil dalam mencapai sesuatu.
    Setiap upaya dan usaha yang dilakukan setiap makhluk termasuk manusia, adalah agar sesuatu yang dikejarnya dapat diraih dengan baik. Seekor singa yang berlari dengan kencang mengejar seekor banteng dapat mengalami kesuksesan ketika buruannya tersebut dapat tertangkap. Walaupun sebenarnya, bagi singa tidak penting istilah "sukses" dalam kehidupannya. Demikian pula dengan manusia. Akan tetapi manusia menilai bahwa kesuksesan adalah hal yang sangat penting. Melalui kesuksesan yang diraihnya, dia dapat mengambil beragam pelajaran untuk menghadapi persoalan-persolan hidup yang dihadapi dikemudian hari.
    Namun demikian, terdapat ukuran yang tidak sama di antara manusia dalam menilai suatu pencapaian yang diraihnya apakah tergolong sukses, kurang sukses, atau tidak sukses. Hal tersebut dapat dikembalikan kepada dasar dari masing-masing penilaian yang digunakan. Dalam hal ini dapat disampakan dua standar kesuksesan yang hadir di tengah-tengah kita, yaitu sukses dalam kacamata dunia modern ( barat) dan sukses menurut pandagan masyarakat Timur ( Islam ).
A. Sukses Dalam Pandangan Modern ( Barat )
    Sebelum menentukan standar kesuksesan menurut pandangan dunia modern atau barat, perlu diketahui terlebih dahulu cara pandangan dan gaya hidup mereka. Diakui atau tidak, kemajuan barat seperti dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari akar historis yang cukup panjang. Mereka maju tanpa berkaca pada sejarahnya pada masa lampau. Akan tetapi masa lampau yang demikian suramlah yang telah menjadikan mereka seperti yang sebagian besar manusia bangga-banggakan hingga kini.
    Awal kemajuan bangsa Barat adalah pada saat mereka mengedepankan akal. Akal dijadikan pemimpin dalam menuntun kehidupannya setiap hari. Bahkan tampak kecendrungan yang jelas bahwa akal menjadi Tuhan baru dalam kehidupan mereka. Karena akal bersifat materi maka secara otomatis ukuran yang dijadikan patokan dalam melakukan penilaian berbagai hal adalah materi. Dari pemikiran itulah, muncul istilah-istilah yang sering didengar, seperti Materialisme, Positivisme, dan Fragmatisme.
    Dengan demikian, maka ukuran dan standar kesuksesan menurut masyarakat Barat adalah manakala seseorang telah memiliki simpanan uang di bank yang banyak, tanah yang luas, mobil yang mewah, rumah yang megah, dan hal-hal lainnya yang bersifat indrawi atau fisik. Apabila hal-hal fisik belum dimiliki maka belum tergolong kedalam orang yang sukses menurut pandangan Mereka.
    Orientasi kesuksesan yang dipahami Barat adalah berhasil di dunia. Setiap yang diinginkan di dunia ini dapat terwujud maka hal tersebut mengindikasikan bahwa dirinya telah mengalami kesuksesan. Kesuksesan versi Barat tidak pernah mempertanyakan cara meraihnya ( prosesnya), tetapi yang dijadikan ukuran adalah hasil akhir. Dengan kata lan, silahkan anda bebas berbuat yang anda suka dengan beragam cara. Akan tetapi anda harus berhasil meraihnya.
    Dalam istilah lain, sikap yang ditempuh orang-orang barat dalam mencapai tujuan dengan beragam cara atau menghalalkan segala macam cara disebut machiavelisme. Orang yang menganut paham tersebut disebut dengan machiavelis. Dia akan meakukan beragam cara tanpa pernah berpikir dampak baik atau buruknya terhadap orang lain dan juga aturan-aturan yang berlaku lainnya.
    Seorang machiavelisme sejati bukanlah yang selalu memilah dan memilih sesuatu yang akan diraihnya. Sikap penghalalan segala cara ditempuh bukan terhadap urusan-urusan materi, melinkan hal-hal imateri pun sangat mungkin dilakukan. Misalnya, keinginan menjatuhkan citra baik seorang menjadi buruk. Padahal, secara materi perbuatan tersebut tidak memberikan keuntungan kepada dirinya. Akan tetapi, itulah seorang machiavelis. Dia bukan lagi berbicara keuntungan materi, melainkan dirinya menghendaki suatu tujuan tertentu. Baik bernilai materi maupun tidak, maka segala upaya dan cara akan ditempuh utuk mewujudkannya. Dalam hal ini, menjatuhkan citra seseorang yang asalnya baik dihadapan semua orang menjadi buruk karena usaha jahatnya tersebut.
    Kini, fenomena demikian tidak hanya dimiliki oleh mereka yang berasal dari barat. Akan tetapi, telah merasuki pikiran dan jiwa sebagian umat islam yang tidak sadar dan faham pada jatidirinya, sebagai seorang muslim yang terikat dengan ajaran dan aturan ilahi. Munculnya sikap menghalalkan segala cara yang dilakukan oleh manusia modern, baik di antara ummat muslim maupun ummat diluar islam bersumber dari sikap hedonistik. Budaya hidup Hedonistik adalah gaya hidup yang ditempuh dengan dasar kepuasan. Semua hal yang dimiliki ingin di rasakan dengan sepuas-puasnya tanpa terkecuali dan tanpa batasan.

B. Sukses Dalam Pandangan Islam
    Setiap penilaian yang dibuat oleh seorang pastilah tidak akan penah sama dengan orang lain terhadap suatu objek. Hal tersebut banyak faktor yang melatarbelakanginya. Diantara  faktor tersebut adalah sudut pandang analogi sederhana, sebuah meja yang dihadapi oleh empat orang dari empat sudut yang berbeda maka akan melahirkan pandangan yang bermacam-macam jika mereka ditanya tentang suatu yang dilihat pada meja tersebut. Bahkan, perbedaan yang terjadi tidak hanya itu.  Jika mereka berempat berada pada satu sudut saja dalam melihat meja, penilaiannya pun belum tentu sama anatara satu dengan yang lainnya. Itulah yang kemudian dikenal dengan Presfektik.
    Terkait dengan pandanan kesuksesan yang tengah dibicarakan, pada bagian yang lalu telah disampaikan pandangan kesuksesan menurut sudut pandang barat. Berikutnya, suatu kesuksesan dapat dipandang dengan sudut pandang lainnya, yaitu islam. Pastilah, hasil sudut pandang tersebut akan berbeda dengan sebelumnya, karena Barat Dan Islam merupakan dua kutub yang berbeda.
1. Sukses Materi Dan Imateri
    Apabia barat melihat kesuksesan secara materi maka islam tidak menafikan hal tersebut. Akan teapi, hal materi bukanlah menjadi tujuan yang pokok. Keberhasilan seseorang dengan melihat aspek materi merupakan hal lumrah dan umum sifatnya. Namun, ketika hal tersebut dikaitkan dengan yang bersifat imateri maka akan menjadi unik dan dalam makna. Demikianlah islam memandang suatu kesuksesan. Bahkan, tidak jarang kesuksesan yang dimaksud dalam islam dapat mengakahkan salahsatunya, yaitu sisi-sisi materi. Artinya, sekalipun seseorang didunia tidak meraih kesuksesan materi ( Dunia ) karena ketaqwa'an yang dipegang seara konsisten maka dia akan meraih kesuksesan imateri kelak di akhirat.
    Pandangan ajaran islam dalam memberikan penilaian terhadap suatu memiliki makna yang sangat dalam dan berimplikasi menembus ruang dan waktu. Terkadang, hal-hal yang ditetapkan dalam ajaran islam, melalui wahyu aau sabda Rasul, tidak dapat dijangkau dengan akal manusia. Akan tetapi, dengan berjalannya waktu maka, jawaban tersebut terungkap dengan sendirinya.
    Berkaitan dengan sifat dan ciri kesuksesan yang ditetapkan dalam ajaran islam, cukup banyak hal yang dapat ditelusuri kenyataannya pada sabda-sabda Rasul. Misalnya, pada suau kesempatan bersama para sahabat, Rasulullah SAW , melemparkan suatu pertanyaan. "tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut ? " , tanya Rasul. Lalu, dengan sepontan di antara sahabat banyak yang berkata, "Waha Rasul, menurut kami orang yang bangkrut adalah orang yang sudah tidak memiliki dinar dan dirham.". Kemudian, jawabvan-jawaban mereka segera ditanggapi oleh Rasul dengan mengatakan, " Bukan seperti itu". Lalu beliau melanjutkan bahwa seseorang yang mengalami bangkrut adalah dia yang akan menghadap Allah pada hari penghabisan dengan membaa sejumlah amal saleh, seperti Shalat, Zakat, Saum, dan sebagainya. Akan tetapi pada saat yang bersamaan dia juga membawa amalan-amalan buruknya. Misalnya ketika hidup pernah menganiaya saudaranya, menzalimi, menumpahkan darah ( membunuh yang tidak dibenarkan), menuduh,mefitnah dan sebagainya.
    Kemudian Rasul melanjutkan penjelasannya tersebut. Ketika berada pada persidangan Allah maka datanglah orang-orang yang pernah menjadi korban dari kejahatannya. Meraka meminta keadilan dan balasan yang setimpal. Lalu amal-amal kebaikan yang dibawanya tadi dijadikan semacam penebus terhadap dosa-dosa yang dilakukannya. Satu persatu amalan baik tersebut berkurang hingga akhirnya tiada yang tersisa. Padahal amalan keburukannya masih banyak. Hal itu ditandai dengan masih banyak orang yang meminta kedailan dan pertanggung jawaban kepadanya. Kemudian Allah SWT menetapkan keputusannya bahwa si hamba yang habis amal salehnya tersebut harus disiksa dalam neraka sebagai balasan dari keburukannya yang masih banyak. Itulah yang dimaksud dengan bangkrut.
    Dalam kisah tersebut tampak dengan jelas bahwa standar kesuksesan yang ditetpkan ajaran Islam sangat berbeda dengan yang dibayangkan manusia. Penilaian dan pemaknanya demikian dalam, sehingga tidak ada di antara para sahabat yang menduga bahwa yang dimaksud bangkrut dalam pandangan ajaran Islam adalah seperti yang telah dikemukakan dan dijelaskan Rasulullah SAW, tersebut.
2. Memerhatikan Proses Yang Dilakuan
    Selain itu, ciri lain dari standar kesukseasn dalam pandangan Islam adalah memerhatikan proses dan tidak melihat pada hasil akhir. Hasil akhir dari sebuah usaha bukanlah segalanya atau yang sangat menentukan bahwa usaha yang dilakukannya sungguh -sungguh dan sesuai dengan aturan yang ada. Dalam tradisi Barat, hasil akhir merupakan hal yang sangat penting dan pokok sifatnya. Bahkan dari hasil itulah orang-orang yang biasa memakai pola pikir Barat dapat menyimpukan bahwa usaha yang dilakukan dalam meraihnya merupakan usaha yang maksimal dan sungguh-sungguh. Mereka tidak pernah mempersoalkan bagaimana cara yang ditempuhnya, apakah sesuai dengan aturan yang ada atau justru sebaliknya.
    Dalam sebuah hasil akhir, peran Allah SWT, sangat menentukan.Sekalipun tidak sedikit di antara manusia yang memiliki perhitungan bahwa ketercapaian menuju kesuksesan telah mencapai 99%. Akan tetapi jika Allah menghendaki lain ( 0,1% ) dari tujuan yang diharapkan manusia, pastilah akan berubah walaupun persentasenya sangat sedikit.
    Allah SWT, mengajarkan kita untuk berusaha semaksimal mungkin dalam meraih segala hal. Namun, usaha tersebut harus pula memerhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan-Nya. Dengan demikian, sekalipun hasil yang berbeda dengan yang diharapkan, tetapi Allah akan membalas usaha yang dilakukannya.


EmoticonEmoticon