JENIS JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit akibat kerja atau yang biasa disebut dengan PAK merupakan penyakit yang mempunyai penyebab khusus atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan. Pengaruh terbesar terjadinya penyakit akibat kerja adalah faktor lingkungan kerja itu sendiri, namun bisa jadi itu terjadi karena kesalahan manusia sendiri. Contoh penyakit akibat kerja yang sering kita temui antara lain silicosis yaitu penyakit akibat pekerjaan yang disebabkan oleh debu silica, low back pain yaitu PAK karena pengangkutan manual. Atau bisa juga karena white finger syndrom, yaitu karena getaran mekanis pada saat kerja. Dan masih banyak lagi penyebab kain yang bisa menyebabkan terjadinya. Untuk itu, simak jenis-jenis penyakit akibat kerja berikut ini.
HIV dan Hepatitis B
Hati-hati saat melakukan pekerjaan bagi Anda yang bekerja pada Pelayanan Kesehatan. Pasalnya, luka kecil yang terjadi pada kulit saat melakukan pekerjaan seperti tergores atau tertusuk jarum bisa saja menjadi penyakit berbahaya seperti HIV AIDS dan hepatitis B. Ini bisa terjadi karena lingkungan kerja yang sangat memungkinkan untuk berkembangnya kuman asing, seperti colli, bacili, staphilococci dan lainnya yang berasal dari pasien dan juga benda-benda yang terkontaminasi udara. Virus-virus ini juga bisa menyerang para dokter, dan bahkan petugas kebersihan yang bertugas membersihkan limbah secara langsung yang setiap saat melakukan kontak langsung dengan kuman patogen dan debu beracun memiliki resiko lebih tinggi. Baca juga:
Pengalaman Sembuh Hepatitis Parah Dengan Temulawak .
Image: sheknows.com
Penyakit akut atau kronik
Penyakit ini biasanya menyerang pada petugas yang bekerja dengan melakukan kontak dengan bahan kimia dan obat-obatan seperti antiseptik, antibiotik, dan disinfektan. Bahan-bahan ini bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan cepat atau lambat. Bahkan jika bahan kimia ini terhirup bisa menyebabkan kematian. Penyakit akibat kerja ini dapat dicegah dengan memakai alat pelindung diri ketika sedang bekerja mulai dari pelindung mata, memakai sarung tangan, celemek, masker dan juga memakai jas laboratorium dengan benar, tidak menggunakan lensa kontak, dan gunakan alat pelindung pernafasan.
Nyeri pinggang
Ini bisa terjadi pada orang-orang yang bekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Nyeri pinggang bisa terjadi pada tenaga operator peralatan. Ini dikarenakan penggunaan peralatan luar yang kurang sesuai untuk orang Indonesia sehingga memicu untuk melakukan posisi kerja yang salah dan dipaksakan. Sehingga pekerja mudah lelah yang akan mengakibatkan gangguan fisik seperti nyeri pinggang dan stres.
Tuli
Berkurangnya pendengaran secara drastis bisa disebabkan karena suasana yang terlalu bising, dan getaran pada mesin bisa menyebabkan stres. Hal ini juga bisa berlaku untuk para pekerja pabrik. Sehingga dalam bekerja Anda perlu menggunakan alat peredam suara.
Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatan bisa terjadi karena pencahayaan pada ruang kerja kurang, laboratorium, ruang perawatan, maka sebaiknya masalah pencahayaan pada lingkungan kerja harus diperhatikan demi kesehatan para karyawan.
Penyakit kulit dan pernafasan
Pada suhu yang rendah atau tinggi bisa menyebabkan seseorang terkena flu, alergi udara, dan juga gangguan pernafasan serta berbagai penyakit kulit .
Stres
Petugas Pelayanan Kesehatan bisa saja setiap saat melakukan pekerjaan yang bersifat darurat yang berkaitan dengan hidup dan mati seseorang. Maka para pekerja pada laboratorium kesehatan dituntut untuk bekerja secara cepat, tepat dan akurat. Dan hal ini sangat memungkinkan dapat terjadinya stres. Selain itu, ada sebagian pekerja yang bekerja secara monoton, hubungan kerja yang kurang baik dengan yang lain dan faktor lain yang dapat memicu terjadinya stres.
Itulah jenis-jenis penyakit akibat kerja yang biasa terjadi. Namun masih ada lagi jenis penyakit lain yang mungkin bisa terjadi. Karenanya sangat penting menggunakan alat pelindung diri dengan lengkap, baik dan benar bagi para petugas, agar bisa lebih aman dan nyaman dalam bekerja.
EmoticonEmoticon